(Cerita Misteri) Berjalan Di Belakang





Hai semuanya , mumpung malam minggu saya mau ngeshare cerita nih...

Sebelumnya perkenalkan saya Nuru. ini berdasar pengalaman saya tahun yg lalu. Maaf kalau kurang seram.


Jadi begini. tahun 2016 saya lulus dari SMA, kemudian saya melamar di sebuah perusahaan spare part di daerah Bandung, tepatnya didaerah Kopo-Rahayu. Setelah diterima saya yg tinggal jauh di pedesaan memutuskan untuk mencari kosan yg dekat dengan tempat kerja.


Singkat cerita... 2 Bulan kemudian saya mendapat teman kos baru namanya Gesza dia seorang penakut yang aneh, setiap mati lampu dia ketakutan, tapi terkadang justru dia yang bercanda menakut-nakuti ku.



Keesokan harinya,tepatnya ketika malam minggu kami pergi bermain ke pasar malam bukan untuk berbelanja hanya sebagai bentuk pengenalan dan menikmati suasana malam kota.


Kami pulang pukul 20:30 WIB, Kami berjalan santai di lorong menuju ke arah kamar, tiba-tiba gesza yg berjalan dibelakangku beralih ke sampingku sambil bicara pelan "Mulai besok aku tak mau berjalan di belakangmu lagi meski itu siang hari."


Malam itu saya tak menganggap serius perkataanya, Hingga suatu hari....



Kami pulang kerja malam di jam yang sama meski berbeda tempat kerja, seperti biasa kami berjalan santai dilorong menuju kamar,Setelah selesai mengunci gerbang kos.
Gesza yang berjalan disampingku lalu menghentikan langkah nya "Kosan kita ini berhantu" (Ucapnya pelan tiba2)

Aku seperti biasa, menganggapnya angin lalu...


"Kosan kita ini berhantu" (Kali ini dia membisikannya ditelingaku)

"Berhenti bercanda, kita sama-sama penakut, jangan menambah suasana malam ini dengan halusinasi mu tentang Hantu"


saya tak dapat menyembunyikan kekesalan dan rasa takut saya di depan Gesza.



"Dengarkan kau masih ingat kalimat ku yang waktu itu, yang tentang tidak mau lagi berjalan dibelakangmu, mau tahu alasanya?"

"Tidak, Nuhun(Terimakasih)"
Sambil memalingkan wajahku dari nya, namun Gesza menarik tanganku.


"Nuru, Beberapa langkah dibelakangmu ada sesosok wanita yang tidak punya tangan,.

Bukan... Bukan tidak punya tapi kedua tangannya terlihat seperti remuk mungkin ter... terlindas at au tergiling sesuatu entahlah... darahnya bercucuran, kakinya tak berjalan seperti kita..." (ujarnya dengan suara pelan bergetar dan agak terbata-bata)
Ohh... kali ini buluk kuduk ku berdiri semua, keringat mulai mengalir, suasana malam makin terasa mencekam saja.


Gesza lalu mengeluarkan cermin dari Tas nya lalu mengarahkannya ke arah belakang agar aku dapat melihat apa yang dia lihat, benar saja sosok yang sama yang Gesza ceritakan nampak dicermin itu, dan terlihat mulai mendekat ke arah kami, awalnya kami tak bisa bergerak untuk hitungan detik, namun setelah kami dapat bergerak kami pun berlari secepat mungkin menuju kamar, menguncinya dan lalu bersembunyi di balik selimut, tanpa saling berbicara hingga pagi menyapa.


(SEKIAN)

Komentar

Posting Komentar